Mewaspadai Perpecahan Setelah Pilpres 2014

DearAyuFitria ― Ada yang mengkhawatirkan pasca Pilpres 2014 yang tadi siang selesai dilaksanakan. Perpecahan nasional. Hasil quick count yang tidak mencapai kesepakatan data ―abang tidak ingin membahas mengenai siapa yang akurat hasilnya― dan juga klaim kedua kandidat yang mengatakan bahwa mereka adalah pemenang dalam Pilpres 2014 sehingga berhak pada tambuk kepemimpinan Indonesia untuk lima tahun ke depan.

Bila biasanya hasil quick count hanya didominasi oleh salah satu calon, namun untuk tahun ini, hasil quick count telah membuat kemanan Negara Indonesia dalam status waspada.

Jangankan dengan hasil quick count yang berbeda-beda seperti saat ini, seandainya hasil quick count semua sama dengan margin kemenangan dibawah nilai margin error (3%), maka keamanan Indonesia tetap akan menjadi pertaruhannya. Satu bulan bukanlah waktu yang sebentar bagi kedua kubu untuk terus bergesekan.

Oleh karena itu, abang kini hanya dapat berdoa. Semoga masyarakat Indonesia, terutama netizen cukup dewasa dalam menyikapi perbedaan pendapat antara warga negaranya. Abang juga menghimbau untuk para pendukung fanatik agar mengalihkan energi besarnya dari menekan kubu lawan politik kepada pelaksanaan sholat malam untuk menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.

Mari kita terus berdoa agar Indonesia bisa mendapatkan pemimpin terbaik untuk ‘setidaknya’ lima tahun ke depan. ― BangYusuf

15 comments

  1. Assalaamu’alaikum wr.wb, Bang Yusuf…

    Mudahan semuanhya berhasil baik dan siapapun pemimpinya harus diterima dnegan hati terbuka. Kedamaian dan keamanan negara sangat penting agar membuat ekonomi menjadi stabil dan membangun pesat.

    Salam sejahtera dari Sarikei, Sarawak. 🙂

  2. Jika pilpres ini tidak di bulan ramadhan kemungkinan besar akan timbul perpecahan dan bentrokan antara kedua kubu pendukung apalagi keputusan resminya terpaut jauh dengan pencoblosan ni.
    Alhamdulillah di bulan ramadhan, Insya Allah semua lapisan masyarakat akan mengisinya dengan ibadah, sedekah dan mengumpulkan pahala sebanyak mungkin

  3. Malah yang lebih konyol lagi tindak tanduk pengikut yang tidak menggunakan nalar. Mereka pesta sebelum KPU mengeluarkan hasil resminya. Salam damai buat semua.

  4. siapa pun yang menang dalam pilpres semoga mampu menata hatinya dan tidak merendahkan siapa pun (terutama pihak yg kalah), Yg kalah sudah pasti kecewa, tidak boleh lagi ditambah kekecewaannya. Begitupun dengan sikap para simpatisan dan pendukung kedua pihak, tidak perlu ada hiruk pikuk,saling ejek atau saling sikut..toh setelah pilpres, nasib mereka tetap beda beda tipis dari sebwlumnya, kalau nggak kerja cari duit sendiri yo nggak bakalan ada yg ngasih,
    jangan sampai gara-gara pilpres lalu mencabik cabik hubungan hubungan sosial yang lebih kongkrit dan lebih penting, silaturahmi harus ttp terjaga, persatuan dan kesatuan ttp utuh…
    intinya mau ganti presiden atau enggak, matahari tetap akan terbit dari timur…

    1. Semua sudah terjadi, dan kini giliran kita yang harus bersikap dewasa. Fiuh… Agak ngeri juga melihat TV kemarin saat Presiden SBY mengadakan konferensi pers hanya selang beberapa menit pasca ‘double claim’.

  5. semoga semua bersikap dewasa dalam menunggu keputusan resmi,
    keamanan negeri ini pasca pilpres merupakan tanggung jawab semua warga negara.

________________________________________________________